Rabu, 13 April 2011

Setelah Menunggu 30 Tahun

Oleh: Tidak Diketahui Sumber: Koran TEMPO - Sabtu, 18 January 2003 Kiriman:
Azallea Lesmana
Bagi yang tidak percaya dengan keabadian cinta, sebaiknya mendengar cerita ini.
Desember lalu, setelah menunggu selama 30 tahun, sepasang kekasih dari Korea Utara
dan Vietnam akhirnya bersatu dalam pernikahan. Tiga dasawarsa bukanlah waktu yang
pendek, tapi mereka berhasil menjaga kesucian cinta mereka dari seberang lautan.
Kisah cinta ini bermula saat seorang mahasiswa kimia asal Vietnam pergi ke Korea Utara
pada 1971 untuk belajar. Mahasiswa muda itu, Pham Ngoc Canh, jatuh cinta pada
pandangan pertama pada seorang wanita yang sekilas dilihatnya melewati pintu
laboratorium di Hamhung, tak jauh dari Pyongyang. Pham pun nekat menemui Ri
Young-Hui. Mereka lalu bertukar hadiah, Pham memberi foto dan Ri memberikan alamat
yang ditulis di sobekan kertas. Mereka bertemu diam-diam dan berpisah diam-diam.
Pham memberitahu ibu Ri agar memaksa putrinya menikah dengan pria lain saja karena
mereka berdua tidak mungkin dipertemukan.
Rezim Korea Utara melarang warganya berhubungan dengan orang asing, meski dari
negara komunis seperti Vietnam. Ri menolak saran Pham dan ibunya untuk menikah
dengan pria lain. Bahkan ketika Pham pulang ke Hanoi karena tugas belajarnya selesai,
Ri berusaha bunuh diri. Pham pun akhirnya bertekad untuk memperjuangkan cinta
mereka. Dibantu oleh ibu Ri, kedua kekasih ini menjalin hubungan hanya lewat surat
selama 20 tahun tanpa pernah bertemu sekalipun. Surat terakhir diterimanya pada 1992.
Mengetahui Ri tak mungkin memperjuangkan persatuan mereka kembali, Pham pun
mengambil inisiatif untuk selalu mengusahakan pertemuan mereka kembali. Sebagai
seorang penerjemah tim olahraga nasional, Pham beberapa kali mengunjungi Korea
Utara. Kesempatan ini selalu digunakannya untuk menghubungi Ri. Namun, usahanya
selalu gagal.
Orang-orang di Korea Utara selalu mengatakan, Ri telah menikah atau meninggal, tapi
Pham lebih percaya kesejatian cinta Ri ketimbang omongan orang-orang. Ia menolak
untuk percaya telah kehilangan kekasihnya. Pham juga pernah berusaha melunakkan
kakunya birokrasi dengan membawa 40 surat cinta dalam bahasa Korea yang
dikumpulkannya selama 20 tahun itu ke Kedutaan Besar Korea Utara di Hanoi. Ia
berharap mereka mau membantu.
Namun usaha ini, seperti perjuangan sebelumnya, menemui ketidakpastian. Tahun-tahun
terus berlalu dan rambut mereka sudah mulai beruban, namun cinta mereka tak juga
pupus. Tahun lalu, Pham melakukan usaha terakhirnya saat ia mendengar delegasi politik
Vietnam berkunjung ke Pyongyang. Ia kemudian menulis surat kepada Presiden dan
Menteri Luar Negeri Vietnam. Usahanya kali ini tak sia-sia.
Beberapa bulan kemudian, ia mendapat jawaban yang ditunggunya selama 30 tahun:
Pemerintah Korea Utara mengizinkannya untuk menikahi Ri Young Hui. September lalu,
pasangan yang telah berusia 50 tahunan itu bertemu kembali. Mereka pun sepakat untuk
tidak menunda-nunda lagi pernikahan yang sudah lama dinantikan itu. Desember lalu, di
Hanoi, keduanya menikah dengan dihadiri 700 tamu yang datang dengan mata berkacakaca.

0 komentar:

Posting Komentar

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan Disini: